aksiradio – Beginilah Pemikiran orang jika uang atau harta adalah segalanya hingga hubungan darah pun bersitegang, berujung Ibu melaporkan anak dan menantu ke kepolisian.
Seorang Ibu berinisial NS melaporkan seorang anak dan menantu berinisial OR dan RSA warga Karawang ke Polres Karawang terkait kasus pidana penggelapan asset dan dokumen berharga atas objek tanah sawah dan tanah darat seluas 18 Ha.
“Hari ini kita buka Lapdu ke dua terkait penggelapan dokumen yang diambil terlapor, dokumen ditahan hampir 4 tahun, fisiknya pun dikuasai, dari disewa, dikontrak bahkan ada aset yang dijual,” kata Muhammad Sony Adiputra, kuasa hukum NS, Kamis (26/10/2023).
Kronologi kejadian Soni mengutarakan, sepeninggalnya Almarhum suami NS, diduga OR dan RSA terlapor mempunyai siasat untuk menguasai aset selama 4 tahun hingga NS rugi hingga Rp 10 Miliar.
“Aset yang dimiliki sekitar 18 hektar, berupa tanah darat dan sawah di kecamatan Rengasdengklok, awalnya sudah buat Lapdu pada bulan Maret atas dugaan tindak pidana penggelapan asset, kemudian kami menemukan bukti baru, sehingga laporan yang kedua ini laporan terkait penggelapan dokumennya,”tambah Soni.
Soni menambahkan sebelum laporan ini berlanjut ada niatan mediasi, bahkan kliennya juga merasa berat untuk melaporkan ke Polisi, namun sayang perlakuan terlapor kurang mengenakan dan tak pantas diterima NS layaknya seorang Ibu kandung.
“Bahkan pernah juga rumah Pelapor ini dirusak dan sekarang diambil pula aset itu, padahal secara profesi OR seorang dokter, harusnya tahu etika terhadap orang tua, kan dirinya seorang terdidik bahkan pelayan masyarakat. Semoga bapak kapolres karawang, kasat reskrim dan penyidik bisa segera mengambil sikap tegas terhadap pelaku,”tegas Kuasa Hukum NS.
Sementara itu NS selaku pihak pelapor, mengaku merasa sedih kala anak kandungnya OR drastis ada perubahan prilakunya usai menikah dengan RSA, ia berharap Bapak Kapolres Karawang memberi perhatian khusus terhadap kasusnya ini.
Lebih mengenaskan lagi tali silahturahmi, hasil mendidik anak bahkan hubungan antara seorang anak dan orang tua seakan sirna usai OR menikah hingga haus akan harta kekayaan.
“Bahkan udah 5 kali lebaran OR pun belum pernah menemui saya,” tandasnya.
Kisah nyata ini seakan mengingatkan kita pada cerita Malin Kundang yang beredar di masyarakat luas.






