NEWS  

Kolaborasi BKKBN Jawa Barat, Komisi lX DPR-RI Gelar Sosialisasil Penurunan Stunting

aksiradio – Ciampel menjadi salah satu kecamatan dengan kasus Stunting tertinggi di Kabupaten Karawang, BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama Komisi lX DPR-RI dan DPPKB Karawang lakukan sosialisasi penurunan stunting di Kecamatan tersebut.

Hadir juga dalam sosialisasi penurunan stunting diantaranya Mohamad Zaidan, dari BKKBN provinsi Jawa Barat, Putih Sari dari komisi IX DPR RI. Senin, (25/09/2023).

Jumlah kasus stunting di Kecamatan Ciampel mencapai 201 anak, tersebar di tujuh desa. Adapun jumlah desa dengan kasus stunting terbanyak terdapat di Desa Mulyasejati dengan 43 kasus, Desa Parungmulya 42 kasus dan Kutamekar 29 kasus. Sementara desa dengan kasus stunting paling sedikit di desa Tegallega dengan 14 kasus.

Imam Bahanan Sekretaris DPPKB Karawang mengatakan, kolaborasi antara Pemkab Karawang dengan BKKBN dan DPR-RI ini adalah untuk memberikan edukasi dan upaya pencegahan kepada Masyarakat.

Imam juga menambahkan pihaknya juga menggiring pengusaha di wilayah tersebut untuk ikut andil mempercepat program penurunan stunting. Sebab, Kecamatan Ciampel merupakan saah satu zona industry di Karawang dengan jumlah pabrik yang cukup banyak.

“Ironis memang ketika melihat Ciampel banyak kasus stunting. Wilayah ini dikelilingi industri, warganya insyaallah mapan secara ekonomi. Artinya ada banyak hal yang harus kita perbaiki bersama-sama,”ujar Imam.

Ditempat yang sama Putih Sari dari Komisi IX DPR RI mengatakan, melalui sosialisasi itu pihaknya mengajak masyarakat untuk menggalakan makan telur khususnya bagi yang memiliki bayi usia dua tahun (Baduta) dan anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang. Sesuai rekomendasi dari tenaga kesehatan dan ahli gizi, anak-anak stunting dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung protein tinggi. Seperti telur, ikan tongkol, daging, hingga susu tinggi protein.

Sementara Zaidan dari BKKBN mengatakan, “Stunting ini harus diperangi bersama, pemerintah, media, swasta, akademisi dan Masyarakat atau yang kita sebut Pentahelix harus berani mengambil perannya masing-masing. Agar cita-cita tahun 2024 Karawang zero stunting bisa tercapai.”

Program percepatan penurunan stunting di Karawang sudah baik. Pada tahun lalu angka stunting di Karawang turun drastis dari 20,6 persen menjadi 14 persen kemudian di tahun 2023 ini, Pemkab Karawang menargetkan penurunan hingga 8 persen.

“Untuk mencapai angka 8 persen itu, kami melakukan berbagai macam inovasi. Seperti melanjutkan program BAAS, meluncurkan program Desa Bebas Stunting, hingga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak demi tercapainya target tersebut,” tandas Imam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *