aksiradio – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membuat rancangan baru untuk dunia pendidikan, dimana masa studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diperpanjang hingga 4 tahun.
Perbedaan utama antara Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK terletak pada fokus kurikulum dan tujuan pendidikan. Keduanya memiliki masa pendidikan yang sama, yaitu selama 3 tahun.
SMA berfokus pada pendidikan umum dan pengetahuan akademik untuk mempersiapkan siswa melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara itu, SMK berfokus pada pendidikan kejuruan dan keterampilan praktis untuk mempersiapkan siswa langsung terjun ke dunia kerja setelah lulus.
Rencana pemerintah melalui Kemendikdasmen terkait tambahan 1 tahun untuk SMK, akan dilakukan untuk pembekalan kerja Internasional berupa, pelatihan keahlian sesuai bidang, praktek kerja langsung di Balai Latihan Kerja (BLK) serta sertifikasi standar internasional sebagai bekal untuk melamar kerja di luar negeri.
“Akan ada beberapa SMK yang nanti kami rancang masa studinya bukan 3 tahun, tetapi 4 tahun. Satu tahun terakhir adalah persiapan untuk mereka bisa bekerja di mancanegara,” ungkap Abdul Mu’ti selaku pimpinan tertinggi di Kemendikdasmen.
Abdul Mu’ti menambahkan program ini merupakan kolaborasi antara 3 kementerian, Kemendikdasmen selaku perancang kurikulum, Kementerian Ketenagakerjaan selaku penyedia fasilitas pelatihan di BLK, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran sebagai pembantu penyaluran lulusan SMK ke perusahaan di luar negeri.
Sementara terdapat 4 sektor utama fokus pendidikan dalam program ini, yaitu teknik mesin dan industri, ekonomi kreatif, hospitality dan care service.
Selain itu rancangan program ini juga mencakup pelatihan untuk guru dan kepala sekolah pembaruan kurikulum berbasis industri dan digitalisasi sekolah.





