aksiradio – Kebocoran pipa gas Coustic Soda di PT. Pindo Deli II yang mengakibatkan sebanyak 123 orang dirawat dari 2 Desa di kawasan Ciampel, akhirnya pihak manajemen buka suara. Senin, 22 Januari 2024.
Usai kejadian yang sempat menghebohkan akhir pekan lalu, membuat masyarakat melakukan unjuk rasa ke PT. Pindo Deli II dengan menyuarakan tuntutan akan Tanggung Jawab serta bahkan meminta penutupan secara permanen operasional pabrik Coustic soda yang produksi gas Klorin tersebut.
Usaha Massa yang telah berkumpul sejak pagi hari tersebut meminta pihak manajemen PT. Pindo Deli II untuk keluar dan mendengarkan keluh kesah masyarakat pada akhirnya membuahkan hasil.
PT. Pindo Deli II melalui perwakilannya Adil Teguh langsung menghadap puluhan massa yang berkumpul, usai mendengar tuntutan warga, Adil Teguh meminta maaf atas kejadian tersebut dan perusahaannya siap untuk bertanggung jawab atas akibat kejadian kebocoran pipa gas.
“Pertama saya mewakili pihak Pindo Deli mengungkapkan permintaan maaf atau musibah yang terjadi. Musibah tidak ada yang mau, kita siap bertanggung jawab atas musibah yang terjadi,” ucap Adil.
Adil menambahkan, produksi Coustic soda saat ini sudah ditutup sementara. Untuk ditutup permanen, dirinya tidak bisa memutuskan karena harus melalui beberapa prosedur terlebih dahulu.
“Kalo misal ditutup produksi Coustic Soda, itu memberhentikan proses masuknya investasi. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan dahulu oleh penyidik,” kata Adil
Sementara diberitakan bahwa untuk mengantisipasi unjuk rasa akibat kebocoran pipa gas PT. Pindo Deli II dilaporkan, pihak keamanan dari Polres Karawang bersama Polsek Ciampel telah menyiapkan sebanyak 100 personel.
Antisipasi pihak kepolisian dilakukan untuk menjaga kondusifitas selama unjuk rasa dan guna memastikan aksi massa tersebut berjalan damai.
“Kami lakukan pengawalan dengan menerjunkan personel gabungan untuk mengantisipasi terjadinya tindakan anarkis,” jelas Kompol Ryan.
Usai penjelasan dan pertemuan antara pengunjuk rasa dan pihak manajemen PT. Pindo Deli II, massa yang sudah berkumpul sejak pagi hari akhirnya membubarkan diri.
