Bupati Karawang dan BPBD Karawang Kunjungi Korban Keracunan dan Mitigasi Warga

aksiradio – Ratusan warga terkapar dan dilarikan ke Rumah Sakit karena Krisis Kesehatan akibat kebocoran Coustic Soda Pindo Deli 2 langsung mendapatkan perhatian khusus Bupati Karawang, Aep Syaepulloh beserta jajaran. Sabtu (20/01/2024).

Sebanyak 5 rumah sakit pada saat kejadian langsung disiagakan untuk menampung warga yang keracunan Coustic Soda yang menimpa 2 desa, Desa Kutamekar dan Desa Kutanegara di Kecamatan Ciampel.

Rumah Sakit Rosella salah satu dari sekian banyak rumah sakit yang menampung korban, bertempat di Jl. Interchange tol Karawang Barat langsung dikunjungi pemangku jabatan, Bupati Karawang, Aep Syaepulloh.

Aep mengatakan, pihaknya melakukan mitigasi penanganan masyarakat yang menjadi korban keracunan dugaan kebocoran coustic soda PT Pindo Delli 2. Di Rumah Sakit Rosela sementara ada 45 warga yang sedang ditangani.

“Korban yang keracunan anak-anak, orang tua dan ibu hamil yang memiliki gejala yang hampir sama gejala yang sama nah tentunya yang pertama Mual pusing setelah itu sesak nanas dadanya dan ada juga yang tadi yang terjatuh,” kata Aep kepada wartawan.

Menurut Aep, pemerintah daerah tentunya hari ini bagaimana menyelamatkan dulu masyarakat. Sedangkan kepolisian sedang di lokasi kejadian untuk menindak lanjut kejadian tersebut. Untuk korban keracunan ada dibeberapa rumah sakit, Mandaya, Bayukarta, RSUD Karawang.

“Keracunan ini merupakan yang ke lima kalinya. Kami akan secepatnya  memberikan laporan ini buat sepertinya. Kebocoran dari mana, apakah tempat yang sama dari pipa sambungan di tahun 2023, atau tempat yang berbeda,” jelasnya.

Sementara ditempat yang sama Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, memimpin tim yang dilengkapi dengan peralatan penanganan darurat untuk membantu warga yang terdampak bau gas berbahaya yang berasal dari PT Pindo Deli 2.

Mahpudin menyatakan, “Kami telah mengirimkan tim dengan peralatan lengkap untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena dampak gas beracun dari PT. Pindo Deli 2.”

Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap pabrik di wilayah tersebut, serta perluasan upaya untuk memastikan keamanan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Pihak berwenang diharapkan segera mengidentifikasi penyebab kebocoran gas dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *