aksiradio – Tiga Ormas besar LSM KPMP, dan LSM GMBI dan Masyarakat Anti Mafia Anggaran Negara(Maman) Geruduk kantor Bupati Karawang terkait persekongkolan lelang proyek RSUD Rengadengklok.
Perwakilan Maman dari LBH Mandalika yang dipimpin langsung Hendra Supriatna selaku Direktur mengatakan, kedatangan MAMAN untuk meminta Bupati Karawang membatalkan PT. APG sebagai pemenang tender proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Proklamasi.
Hendra menambahkan l, disinyalir lelang proyek RSUD Proklamasi ada dugaan persekongkolan bahkan penggunaan dokumen palsu oleh PT. Adhi Persada Gedung (APG).
Perwakilan dari ketiga ormas tersebut langsung diterima oleh Kepala Bagian Barang dan Jasa (Barjas), Wahyu beserta jajaran untuk audiensi di ruang rapat Sekretaris Daerah, di gedung Plaza Pemda Karawang.
“Kami menduga PT. APG menggunakan dokumen palsu dalam proses lelang tender RSUD Dengklok Karawang. Sehingga kami meminta Bupati untuk membatalkannya,”ungkap Hendra
Hendra menyatakan ada beberapa poin utama dari hasil audiensi tadi dimana Pengguna Anggaran (PA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengevaluasi ulang tender RSUD Proklamasi.
Hal ini dilakukan berdasarkan asas keadilan dan kepastian hukum, persoalan ini tidak bisa dibiarkan, agar menjadi perhatian bagi penyelenggara negara.
“Kami menemukan dokumen-dokumen yang diduga palsu yang di miliki PT. Adhi Persada Gedung dan akan dilakukan pertemuan ulang bersama PA, Pokja, PPK dan Kepala Dinas sebagai kuasa anggaran, bila perlu bupati juga hadir karena ini penting menyangkut hajat hidup masyarakat di Kabupaten Karawang yaitu salah satunya rumah sakit Rengasdengklok,” tegas Hendra.
Hendra juga mengkhawatirkan seperti tender-tender lainnya, tak sedikit mengalami kemunduran alias mangkrak dan merugikan khas daerah, termasuk merugikan masyarakat Karawang.






