aksiradio – Hendry CH Bangun, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat lantik pengurus PWI dari kabupaten dan kota se-Jawa Barat, Sabtu 14 Juni 2025.
Usai membekukan pengurus PWI Jawa Barat, bertempat di Aula Pendopo Kabupaten Indramayu, Hendry CH Bangun melantik secara resmi 14 pengurus PWI baru dari kabupaten dan kota, 5 pengurus lainnya ditunda.
PWI sebagai organisasi wartawan tertua, saat ini mengalami goncangan di dalam tubuhnya dengan adanya dualisme kepemimpinan, PWI pimpinan Zulmansyah Sekedang dan kepengurusan PWI Pusat dengan Ketua Umum Hendry CH Bangun.
Dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) masih terus berlanjut dan belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak meski telah beberapa kali dilakukan upaya rekonsiliasi.
Pada kesempatan tersebut, Hendry Ch Bangun menegaskan bahwa dirinya merupakan Ketua Umum PWI yang sah berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Hukum dan HAM (SK Kemenkumham) serta Putusan Sela dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Saya Ketua Umum PWI yang sah, diputuskan oleh hakim. Jadi, yang mengaku-ngaku juga Ketua Umum, silakan tanya dulu apakah punya SK Kemenkum atau tidak,” ungkap Hendry dihadapan para awak media.
Akibat dualisme kepengurusan yang ada tersebut membuat kisruh di kalangan anggota PWI yang merasa kebingungan untuk memilih atau menjadi anggota versi kepengurusan yang mana, beujung beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat miliki Kepengurusan PWI ganda.
Konflik dua kepengurusan ini telah berjalan sejak satu tahun belakangan ini, bahkan Hendri CH Bangun telah melaporkan ke Bareskrim Polri sejak Oktober tahun lalu terkait adanya dugaan pemalsuan akta notaris.
Banyak pengamat maupun para jurnalis ternama yang sangat menyayangkan kekisruhan tersebut terjadi, mereka berharap untuk kesampingkan perbedaan itu dengan mengedepankan komitmen profesi sebagai seorang wartawan atau jurnalis.






