aksiradio – Hari Pendidikan Nasional lebih dikenal dengan Hardiknas diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Hardiknas diperingati sebagai sebuah penghargaan dan sebuah refleksi dari arti pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa.
Hardiknas merupakan peringatan tahunan yang mengakar pada warisan perjuangan Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan yang juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Peringatan ini tidak hanya menjadi refleksi terhadap kondisi dunia pendidikan, tetapi juga pemacu semangat untuk terus memperjuangkan akses belajar yang setara bagi seluruh anak bangsa.
Tahun ini, dalam peringatan Hardiknas pemerintah mengangkat tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Tema tersebut mencerminkan harapan besar terhadap peran aktif semua pihak, baik pemerintah, pendidik, orang tua, pelajar, hingga masyarakat luas dalam membentuk sistem pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan.
Semangat kolaboratif menjadi sorotan utama dalam mendorong transformasi pendidikan di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.
Walaupun tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional, peringatan Hardiknas tetap dilaksanakan secara khidmat di berbagai daerah. Sekolah, kampus, lembaga pemerintah, serta organisasi pendidikan turut menyelenggarakan upacara bendera sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan pendidikan.
Selain itu, kegiatan lain seperti seminar, pameran pendidikan, lomba literasi, hingga diskusi publik juga digelar untuk memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan bangsa.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), dalam pidatonya pagi tadi, menyampaikan bahwa pendidikan harus menjadi tanggung jawab bersama. Ia menekankan pentingnya kerja sama antar lembaga dan peningkatan partisipasi warga dalam mendukung keberlanjutan proses belajar mengajar di seluruh wilayah, termasuk daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
Lebih lanjut Mendikbudristek menambahkan, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki infrastruktur, memperluas akses digital dan meningkatkan kompetensi tenaga pendidik di berbagai jenjang.
Peringatan ini juga menjadi momentum untuk mengenang filosofi Ki Hadjar Dewantara yang terkenal dengan semboyan: “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” Nilai-nilai ini terus relevan hingga kini, mengajarkan bahwa pemimpin harus menjadi teladan, penyemangat di tengah masyarakat, dan pemberi dorongan dari belakang agar setiap individu dapat berkembang secara mandiri.
Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional 2025, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat terus berinovasi dan menjaga komitmen terhadap terciptanya sistem pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga membentuk karakter, menjunjung toleransi, serta berorientasi pada kemajuan bangsa.






